Selasa, 15 November 2011

Simulasi Promosi Penjualan terhadap Perilaku Membeli antara Universitas


Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh promosi penjualan pada perilaku membeli di kalangan mahasiswa. Secara khusus, Universitas Putra Malaysia (UPM) telah dipilih sebagai lokasi studi. Sebanyak 150 responden direkrut dengan menggunakan teknik sampling sistematik acak. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner diadministrasikan diri. Studi ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara gender dan perilaku pembelian (t = 1,569, p> 0,05). Di sisi lain, ada perbedaan yang signifikan pendapatan bulanan keluarga dan perilaku pembelian (F = 2,597, p ≤ 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap diskon harga (r = 0,351, p ≤ 0,01), kupon (r = 0,392, p ≤ 0,01), sampel bebas (r = 0,491, p ≤ 0,01) dan "buy-satu-get-satu -bebas "(r = 0,456, p ≤ 0,01) dengan membeli perilaku. Hasil Regresi Berganda hirarkis menemukan bahwa sampel bebas dan membeli-satu-get-satu-bebas menjelaskan varians 28,7% dalam membeli perilaku responden. Temuan penelitian ini akan membantu pemasar untuk memahami jenis promosi yang secara signifikan mempengaruhi perilaku pembelian responden. Oleh karena itu, ini bisa membantu pemasar dalam perencanaan pemasaran mereka untuk menjadi lebih kompetitif dan laba keuntungan.

Kesimpulan

Promosi penjualan memainkan peran penting dalam program pemasaran pemasar dan pengecer. Sebagian besar penjualan pemasar 'yang dibuat pada promosi. Situasi ini tampaknya menjadi saat krisis keuangan dan penurunan ekonomi yang terjadi pada tahun 2008. Para pemasar lebih suka menggunakan berbagai alat promosi untuk konsumen menawarkan bujukan ekstra untuk membeli produk mereka daripada iklan di media klasik. Hal ini didukung oleh penelitian dari Cuizon (2009) yang menyatakan bahwa promosi penjualan tidak hanya efektif dalam mencapai penjualan jangka pendek karena mereka juga lebih efektif biaya dibandingkan dengan alat komunikasi pemasaran terpadu seperti iklan. Kesimpulannya, sikap konsumen terhadap alat promosi yang berbeda pada perilaku pembelian yang menguntungkan. Ini menunjukkan bahwa penjualan alat-alat promosi adalah suplementer atau pelengkap untuk bisnis yang ada sebagai strategi pemasaran tambahan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pembelian konsumen termotivasi oleh beberapa jenis faktor, termasuk sosial-demografi, alat-alat promosi seperti diskon harga, kupon, sampel bebas dan "buy-satu-get-satu-bebas". Selain itu, kerangka kerja ini memberikan wawasan baru ke dalam pemahaman tentang bagaimana siswa UPM menanggapi berbagai alat promosi yang ditawarkan oleh pemasar dan dampak pada perilaku pembelian mereka, yang mungkin penting bagi pemasar untuk memanfaatkan strategi pemasaran akurat untuk mempromosikan produk.

Minggu, 13 November 2011

METODE RISET minggu berikutnya

STRATEGI PEMASARAN KRIPIK SETAN MAICIH TERHADAP DAYA MINAT BELI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KELAS 3EA01 (lanjutan lagi)

BAB IV
ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

Pada penelitian digunakan metode untuk menganalisa data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisa deskriptif. Metode analisa deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang berupa kuesioner yang telah diperoleh dari responden penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dari kuesioner tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karateristik responden. Karateristik tersebut meliputi jenis kelamin.
Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebar oleh peneliti kepada 42 orang responden, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden penelitian. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam penelitian ini jumlah responden perempuan lebih banyak yakni 30 responden atau 0,71% jika dibandingkan dengan responden laki-laki yaitu sebanyak 12 orang yaitu 0,28%.
Penolakan Ho akan mengakibatkan suatu hipotesis alternative (Ha) yang dapat berupa µ > µ0 , µ < µ , µ< > µ0. Dengan syarat distribusi Normal n > = 30

BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti menarik kesimpulan atas penelitan yang telah dilakukan kepada mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01 semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berkepentingan dalam meningkatkan upaya persepsi strategi pemasaran kripik setan Maicih di masa yang akan datang.
Dari hasil hipotesis sementara yang didapat oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa media jejaring sosial berpengaruh signifikan yang positif dalam meningkatkan strategi pemasaran kripik setan Maicih di kalangan konsumen.

sumber :
http://dwiketephyte.wordpress.com/category/my-universitas-gunadarma/metode-riset/

Minggu, 23 Oktober 2011

METODE RISET minggu ke 5

STRATEGI PEMASARAN KRIPIK SETAN MAICIH TERHADAP DAYA MINAT BELI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KELAS 3EA01 (masih lanjutan)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


Model Penelitian :
Model penelitian yang dipakai untuk analisis ini mengunakan model statistika untuk menyatakan hubungan antara kedua variabel tersebut. Model yang dipakai adalah Distribusi Normal.

Data dan Variabel :
Data yang digunakan untuk penelitian adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian. Berupa kuisioner yang diberikan secara langsung kepada responden untuk memperoleh informasi tentang daya minat beli mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01 terhadap produk kripik setan Maicih. Dengan jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data penelitian yang bukan angka yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis. Data kuantitatif yaitu data yang berbrntuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur.

Alat analisis :
Pengolahan dan analisis data hasil dari kuisioner dilakukan melalui uji hipotesis untuk melihat apakah pernyataan-pernyataan tersebut benar atau salah.

Populasi dan Sampel :
Sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 42 responden.


sumber :
http://parisswisslondon.blogspot.com/
http://paul02583.files.wordpress.com/2008/05/man05070105.pdf

Minggu, 16 Oktober 2011

METODE RISET minggu 4

STRATEGI PEMASARAN KRIPIK SETAN MAICIH TERHADAP DAYA MINAT BELI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KELAS 3EA01 (lanjutan)

BAB II

Landasan Teori :
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan perusahaan dan aturan yang bisa memeberikan arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu. Oleh kerana itu strategi pemasaran sangat dibutuhkan dalam dunia perusahaan untuk keberhasilan usahanya.
Strategi pemasaran menurut Phillip Kotler adalah suatu pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu yang mana di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan

Hipotesis :
Faktor- faktor yang mempengaruhi daya minat beli terhadap produk kripik setan Maicih pada mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01 :
- Rasa kripik setan yang unik
- Harga yang relatif terjangkau untuk semua kalangan
- Kemasan yang menarik
- Strategi pemasaran melalui media jejaring sosial

Dengan hipotesis penelitian ini, yaitu :
H0 : adanya pengaruh faktor- faktor terhadap daya minat beli mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01
Ha : tidak adanya pengaruh faktor-faktor terhadap daya minat beli mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01

Pengembangan hipotesis :
Faktor-faktor yang menjadi pengaruh naiknya daya minat beli mahasiswa 3EA01 untuk membeli dan mengkonsumsi kripik setan Maicih ini, karena mereka merasa bahwa kripik setan tersebut sangat nikmat dan cocok sebagai camilan terlebih bagi yang tidak ingin gemuk dan dengan harga yang terjangkau


Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173380-pengertian-strategi-pemasaran/#ixzz1b0AScO9D

Jumat, 07 Oktober 2011

PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN

BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dananya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Terkait dengan perilaku konsumen, maka terkait pula dengan prinsip 5W + 1H :
Why     : mengapa mendapatkan barang atau jasa tersebut ?
What    : berupa apa barang atau jasa tersebut ?
Who     : siapa yang mendapatkan barang atau jasa itu ?
When     : kapan bisa didapatkan barang atau jasa tersebut ?
Where    : dimana barang atau jasa tersebut bisa didapatkan ?
How    : bagaimana barang atau jasa tersebut didapatkan ?
Tiga Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen
1. Konsumen Individu
   Pilihan merek dipengaruhi oleh :
   a. Kebutuhan konsumen
   b. Persepsi atas karakteristik merek
   c. Sikap kearah pilihan
   Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh Lingkungan
   Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh :
   a. Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan)
   b. Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen)
   c. Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi)
   d. Faktor menentukan yang situasional ( situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3. Marketing strategy
   Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah :
   a. Barang
   b. Harga
   c. Periklanan
   d. Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran.

BAB II
ISI
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Konsumen adalah seseorang yang memiliki pendapat(uang) yang dipergunakan untuk membeli barang kebutuhan. sedangkan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan seseorang individu atau kelompok dan organisasi dalam mendapatkan atau mengunakan produk. terdapat dua teori pendekatan perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Dari diskusi kemarin saya dapat menyimpulkan bahawa sebelum kita ingin memjual barang ke pasaran kita juga harus berfikir sekarang itu apa yang sedang di butuhkan oleh masyarakat? dan kita harus berfikir kesana agar barang yang kita jual di pasar laku banyak.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut

BAB III
PENUTUP
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

sumber:
http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-hamidah.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://lianvalianty.ngeblogs.com/artikel-perilaku-konsumen/
http://endutendut.blogspot.com/2011/03/perilaku-konsumen.html
http://azenismail.wordpress.com/2011/04/10/perilaku-konsumen/
http://broncu.blogspot.com/2010/05/perilaku-konsumen.html

METODE RISET minggu ke 3

STRATEGI PEMASARAN KRIPIK SETAN MAICIH TERHADAP DAYA MINAT BELI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KELAS 3EA01

Penulis : Wiyana Nurulita

Oktober 2011

BAB I

Latar Belakang :
Kripik singkong merupakan cemilan kegemaran penduduk di Indonesia. Mungkin semua orang sudah pernah merasakan nikmatnya rasa dari kripik singkong. Kripik singkong ada berbagai macam rasa. Ada yang rasa manis, asin, bahkan sampai yang pedas. Kripik singkong rasa pedas mempunyai nama lain yaitu kripik setan. Bagi pecinta rasa pedas, mungkin kripik setan yang beredar di pasaran masih belum memuaskan para pecinta rasa pedas. Hal ini rupanya mulai dilirik oleh seorang pengusaha muda bernama Reza Nurhilman untuk menjadikan kripik setan sebagai jajanan yang diminati oleh seluruh kalangan. Produk kripik setan itu bernama Maicih. Pengusaha membuat produk kripik setannya ini semenarik mungkin. Pertama, dengan ciri khas tingkat kepedasan yang berbeda. Mulai dari level 3, level 5, dan level 10. Kemudian, kripik setan Maicih ini juga memiliki kemasan yang menarik. Tidak seperti kemasan-kemasan yang biasanya. Sampai dengan cara pemasarannya melalui media jejaring sosial. Sehingga kripik setan Maicih saat ini bisa disebut sebagai brand image nya kripik setan.

Masalah :
Adakah daya minat mahasiswa Universitas Gunadarma kelas 3EA01 dalam membeli Maicih?
Seberapa besarkah pengaruh strategi pemasaran melalui media jejaring sosial?

Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara pemasaran yang baik dalam jejaring sosial. Dan apakah konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut.

sumber :

http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=473:sukses-dengan-berbisnis-maicih&catid=46:perencanaan-bisnis&Itemid=69

Sabtu, 01 Oktober 2011

tugas metode riset 2

Analisis 1 :
EVALUASI STRATEGI PEMASARAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA CABANG SUTOYO SEMARANG
Rosemeilia Yeny Artati, SE
9 April 2007

Dengan AFTA dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi, lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia akan terancam. Secara institusional, lembaga pendidikan dari Singapura dan Malaysia. Singapura sudah lama mengembangkan sumber daya manusia untuk menjadi knowledge employee. Malaysia dengan wawasan 2000. Philipina dengan kebiasaan mereka yang cukup lama di pasar kerja internasional akan menjadi pesaing yang pesat bagi Indonesia.
Berdasarkan data di atas dan persaingan yang semakin ketat, maka masalah yang muncul adalah menurunnya jumlah siswa yang ikut bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama cabang Sutoyo Semarang.
Strategi Pemasaran adalah ilmu yang mempelajari pemasaran dan strategi melalui analisis, pilihan dan implementasi strategi yang diterapkan dalam bisnis atau industri.
Cara pengumpulan data melalui, observasi, analisis dokumen, wawancara. Jenis data yang diperoleh peneliti berupa, jumlah siswa Primagama cabang Sutoyo, jumlah sekolah yang berada di wilayah Primagama cabang Sutoyo, produk yang dihasilkan oleh Primagama cabang Sutoyo dan competitor (pesaing).
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oportunities and Threats). Setelah melakukan analisis semua variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, dapat digambarkan proses manajemen stratejiknya sebagai berikut.
Proses Manajemen strarejik
          Product    ------------>
          Price        ------------>        Kinerja
          Location   ------------>     Pemasaran
          Promotion ------------>
          People      ------------>
Penelitian ini mengambil lokasi di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang.
Variabel kebijakan manajemen yang akan dikaji dala penelitian ini meliputi:
1. Pruduct
2. Price
3. Location
4. Promotion
5. People
6. Jumlah siswa
Analisis SWOT pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama cabang Sutoyo Semarang sebagai berikut :]
1. Product
   Kekuatan :
   a. Memiliki berbagai macam program sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan siswa.
   b. Program yang dibuat disesuaikan denga kurikulum siswa.
   c. Ada program yang dapat mengejar semua kurikulum siswa apabila siswa terlambat mengikuti di awal semester, misalnya program semester dua.
   Kelemahan :
   Programnya hampir sama dengan bimbingan belajar lain.
2. Price
   Kekuatan :
   a. Diskon untuk siswa yang program berikutnya.
   b. Diskon untuk yang mengambil program lebih dari satu.
   Kelemahan :
   Harga bimbingan mahal bagi siswa baru.
3. Place
   Kekuatan :
   a. Letak strategis karena di dalam kota.
   b. Dekat dengan SMP 3, SMA 1 dan SMA 3, SMA Teresiana yang merupakan sekolah-sekolah favorit, sehingga kualitas siswa yang dihasilkan siswa berkualitas.
  c. Anggapan banyak masyarakat bahwa Primagama cabang Sutoyo merupaka pusat primagamanya Semarang.
   Kelemahan :
   Dekat dengan Neutron dan Ganesha Operation.
4. Promotion
   Kekuatan :
  a. Lembaga Bimbingan Belajar Primagama cabang Sutoyo Semarang terkenal sebagai pusat lembaga bimbingan primagama di Semarang.
   b. Dana promosi besar, sehingga memungkinkan untuk menyebar dan mengadaka try-out.
   c. Nama besar Primagama sebagai lembaga bimbinga belajar terkemuka di Indonesia.
   Kelemahan :
   a. Promosi di lembaga Primagama dilakukan untuk semua cabang bukan tiap cabang.
   b. Kurangnya komitmen antar cabang.
5. People
   Kekuatan :
   a. Tentor-tentornya melalui proses seleksi yang ketat sehingga menghasilkan kualitas yang bagus.
   b. Rata-rata berasal dari universitas-universitas terkemuka dan guru-guru di sekolah favorit.



Analisis 2 :
ANALISIS EFEKTIFITAS IKLAN SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN PERCETAKAN DAN PENERBITAN PT RAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL
Yudi farola Bram

Perikalanan mendapat sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan.
Apakah iklan yang digunakan oleh perusahaan percetakan dan penerbitan PT Rambang sudah cukup efektif dipandang dari tingkat empathy (empati), persuasion (persuasi), impact (dampak) serta communication (komunikasi) di masyarakat?
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas iklan yang sudah digunakan oleh PT Rambang sebagai salah satu strategi pemasaran yang sudah dilakukan.
Iklan secara komrehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Alat bantu analisis yang digunakan adalah program aplikasi statistik yaitu software SPSS (Statistic for Product and Service Solution) for windows ver 11.5. Sebelum mengadakan penganalisisan dilakukan juga pengujian data untuk menjaga agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa uji dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikutn :
1. Uji Validitas, digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.
2. Uji Reliabilitas, diartikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan acak.
3. Uji Normalitas, digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
4. Analisis Tabulasi silang, data yang diperoleh diolah ke bentuk prosentase.
5. Skor Rata-rata, menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
6. Analisis Regresi Linier, digunakan untuk mengetahui atau menganalisa pengaruh hubungan antara variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas.
Variabel penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas iklan yang selama ini telah dilakukan PT Percetakan dan Penerbit Rambang. Indikator variabel yang akan diukur adalah empati, persuasi, dampak dan komunikasi. Tindakan yang digunakan dalam analisis dimana efektivitas iklan dengan tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya oleh PT Rambang dan indikator-indikator yang dipakai dalam penelitian ini adalah empati. persuasi, dampak dan komunikasi dengan parameter riset EPIC (Empathy, Persuation, Impact and Communication).
a. Dimensi Empati, memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain, Kamus besar bahasa Indonesia, (1988:228).
b. Dimensi Persuasi, menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.
c. Dimensi Impact, menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa dan apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan.
d. Dimensi komunikasi, memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
Penelitian ini menggunakan desain riset deskriftif untuk menjelaskan efektifitas iklan Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang palembang terhadap upaya meningkatan volume penjualan di Perusahaan ini.
Tabel Variabel Penilitian



Analisis 3 :
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PT GLOBAL INFORMASI BERMUTU (GLOBAL TV) JAKARTA DALAM  PERUBAHAN LOGO
Hadiono

Industri media masa adalah salah satu bidang usaha di Indonesia yang persaingannya sangat  ketat saat ini.  Era  industri televisi Indonesia dimulai oleh kehadiran Televisi Republik Indonesia (TVRI) tanpa iklan. Perkembangan televisi swasta Indonesia sendiri pada awalnya didorong oleh situasi monopoli di Televisi Republik Indonesia (TVRI) selama 27 tahun dan ketiadaan iklan di televisi sejak tahun 1980. Perkembangan itu mulai marak setelah keluarnya Surat Keputusan Menteri Penerangan No. 111 tahun 1990.
Kehadiran stasiun televisi baru pada saat ini tentu saja telah menambah ragam pilihan bagi para pemirsa, tetapi dengan berkembangnya bisnis televisi swasta di Indonesia membuat tingkat persaingan antar industri sejenis semakin ketat. Persaingan tersebut berkembang kearah kepedulian konsumen sasaran mengenai produk di pasar atau program-program acara yang ditayangkan masing-masing stasiun televisi.  Karena sebuah stasiun televisi juga dituntut untuk memperkenalkan atau mempromosikan program-program acaranya kepada publik. Sehingga  tayangan acaranya ditonton banyak orang dan memperoleh rating atau Audience Share tinggi sehingga berdampak pada pemasukan iklan. Karena pendapat dari iklan bagi stasiun TV swasta merupakan pendapatan utama untuk kelancaran usahanya.
Salah satu cara adalah dengan melakukan strategi pemasaran (marketing strategy) yaitu suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran (marketing mix) yang diarahkan pada pasar sasaran yaitu elemen produk, promosi, distribusi dan harga.(Kottler, 2000: 35)
Sedangkan konsep yang secara umum sering digunakan  untuk menyampaikan pesan  adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi atau komunikasi pemasaran. Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi  dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu : Periklanan ( advertising), Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Pemasaran Langsung ( Direct Marketing) serta  Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations).
Tugas untuk menciptakan logo perusahaan biasanya menjadi tanggung jawab staf Public Relations karena hal ini menyangkut semua aspek dari organisasi secara keseluruhan, dan menjadi bagian sangat penting  dari total operasi yang dijalankan organisasi. Biasanya hanya staf Public Relations yang memiliki wewenang dan ruang gerak yang cukup luas sehingga bisa meliputi seluruh penjuru organisasi.
Fungsi logo itu sendiri sebagai pembeda antara perusahaan yang satu dengan yang lain. Logo dan citra perusahaan merupakan pembanding yang dipegang oleh publik atau khususnya konsumen dalam membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Obyek dalam penelitian ini  adalah strategi komunikasi pemasaran PT Global Informasi Bermutu (GlobalTV) Jakarta  dalam perubahan logo. Aspek komunikasi yang juga menjadi objek penelitian ini adalah komunikasi pemasaran yaitu merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Konsep yang secara umum sering digunakan  untuk menyampaikan  pesan adalah  apa yang disebut  sebagai bauran promosi.
Berdasarkan sifat dari penelitian metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tidak langsung yang relevan dengan melibatkan para informan khususnya orang-orang yang terlibat langsung dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran di PT Global Informasi Bermutu ( GlobalTV ) Jakarta yaitu Direktur Operasional, Direktur Sales, Marketing & Program serta Direktur Pemberitaan. Juga melibatkan  beberapa  staf bagian Sales, Marketing & Program serta Bagian Pemberitaan PT Global Informasi Bermutu (GlobalTV) Jakarta.
Terdapat 5 jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran  promosi yaitu iklan, penjualan tatap muka, promosi penjulan, hubungan masyarakat dan publisitas serta pemasaran langsung.
Model  komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga disebut sumber. Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Proses selanjutnya, yaitu pemasar menentukan  bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen. Untuk itu ditentukan jenis komunikasi yang akan digunakan keseluruhan proses diri perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding. Proses encoding disebut sebagai proses menterjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya, yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan melalui  media akan ditangapi oleh penerima, kemudian penerima akan memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan. Pesan yang diterima diharapkan akan mempengaruhi perilaku konsumen. Proses memberikan respon dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut sebagai prose decoding. Proses decoding berarti penerima memberi interpretasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai penerima. Jika pesan yang sampai diterima secara positif, maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif terhadap produk akan mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting oleh pemasar.
Proses terakhir, yaitu Feedback (umpan balik) atas pesan yang dikirim. Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan  sesuai dengan yang diharapkan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan  ini dapat dilihat melalui tingkat penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah penyampaian pesan tersebut dilakukan.
Berdasarkan perumusan  masalah dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis kerja dalam penelitian ini sebagai berikut : Strategi komunikasi pemasaran PT Global Informasi Bermutu dalam perubahan logo adalah dengan Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Tenaga Penjualan (Personal Selling), Pemasaran Langsung (Direct Marketing), dan Public Relations.
Sebagai stasiun televisi, GlobalTV dituntut melakukan perencanaan yang matang dalam proses praproduksi sehingga mampu bersaing dengan stasiun televisi yang lain. Karena proses praproduksi adalah sebagai langkah awal yang menentukkan dalam keseluruhan proses. Oleh karena itu diperlukan manajemen yang solid dan saling mendukung antar divisi.
Strategi yang dibentuk sesuai Model Komunikasi Pemasaran adalah :
1. Advertising, GlobalTV  dalam melakukan komunikasi pemasaran memanfaatkan Advertising yaitu lewat media majalah, radio, televisi, suratkabar, direct mail, dan periklanan luar rumah/ruang
2. Promosi Penjualan, dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran GlobalTV melakukannya  dengan pemberian hadiah, special event, promosi amal, permaian/game, mengadakan kompetisi, sponsorship.
3. Tenaga Penjualan, GlobalTV melakukannya dengan presentasi ke Audiens, presentasi ke calon pemasang iklan dan  pelayanan langsung. menyampaikan presentasi tentang program-program acaranya kepada audiens, tentu saja penyampaian tersebut dilakukan dengan dibungkus suatu event yang menarik.
4. Pemasaran langsung, GlobalTV melakukannya dengan katalog, telepon,  faksimili, Pos dan pemasaran database. 5.Public Relations, GlobalTV melakukannya dengan Image Maker, Publisitas, memperkenalkan logo, Kampanye public relations,  manajemen krisis.
Data pendapatan  iklan stasiun Televisi Nasional, dimana terdapat pendapatan  iklan GlobalTV tahun 2005 sebelum perubahan logo  sebesar Rp. 1.248.129.000.000,- ( 7.70% dari pendapat iklan seluruh stasiun televisi nasional)  dan  tahun 2006 setelah perubahan logo yaitu sebesar Rp. 1.853.024. 000.000,- (9.00% dari pendapat iklan seluruh stasiun televsi nasional) : dilakukan Nielsen Media Research  kemudian diolah kembali oleh bagian Riset majalah SWA dimuat pada artikel dengan judul ”Bisnis Media : Menuju Konvergensi dan Go International”, oleh   Eva Martha Rahayu  di  SWA 20/XXIII/13-26 September 2007 halaman 58 – 60
Dari riset yang dilakukan  oleh Nielsen Media Research (SWA 20/XXIII/13-26 September 2007), strategi komunikasi pemasaran GlobalTV dalam perubahan logo mampu menaikkkan pendapat iklan GlobalTV sebesar 2,30% dari sebelum perubahan logo. Sedangkan menurut Executive Producer, GlobalTV, Cipta Panca laksana , ”Respon pemirsa, setelah adanya perubahan logo sangat bagus. Karena otomatis pemirsa bertambah, kalau dulu GlobalTV hanya digemari atau ditonton oleh pemirsa remaja, tapi sekarang pemirsanya juga dari para keluarga muda termasuk anak-anak. Rating acaranya terus naik dan pendapat iklan dibandingkan dengan sebelum perubahan logo lebih baik, walau kenaikkannya belum signifikan”.

Selasa, 20 September 2011

STRATEGI PEMASARAN

Analisis 1 : JURNAL ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT ASURANSI SINAR MAS
Penulis: Wardoyo Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
August 2001

PT. Asuransi Sinar Mas merupakan perusahaan jasa dalam bentuk asuransi jiwa. Perusahaan ini butuh strategi yang baik dalam memasarkan produknya agar konsumen berminat untuk gabung dalam perusahaan ini . Perusahaan asuransi kian berinovasi dalam pemasaran produk mereka. PT. Asuransi Sinar Mas berinovasi memasarkan produk asuransi kecelakaan diri atau Personal Accident Sinar Mas (PAS) miliknya lewat televisi, yakni di Direct Response Television (DRTV). Sejak produk tersebut diluncurkan, sekitar 2000-3000 peneleponper hari yang dilayani petugas telemarketing PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas melakukan analisis strategi pemasaran dalam bidang asuransi. PT. Asuransi Sinar Mas memilih strategi pembedaan sebagai strategi pemasarannya. Strategi Pembedaan adalah atractive kapan saja pilihan dan kebutuhan pembeli yang berbeda untuk secara penuh dicukupi oleh suatu produk yang distandardisasi atau oleh para penjual. Suatu perusahaan yang mencoba ke palung perbedaan yang sukses dengan pesaing harus belajar perilaku dan kebutuhan pembeli secara hati-hati belajar apa yang para pembeli  jadi pertimbangan penting untuk membeli produk, apa yang  mereka berpikir mempunyai nilai, dan apa yang  mereka akan membayar, kemudian perusahaan harus memahami di dalam atribut keinginan beli konsumen ke dalam menawarkan jasa/layanan atau produknya dan memastikan terlepas dari saingan. Manfaat kompetisi menghasilkan sekali angka-angka para pembeli yang cukup dijadikan sebagai kaitan dengan atribut yang dibedakan pembedaan yang sukses memberi ijin suatu perusahaan untuk
1. Memerintahkan suatu harga premi untuk produk nya, dan/atau
2. Meningkat/kan unit menjual ( sebab para pembeli tambahan dipengaruhi oleh pembedaan corak), dan/atau
3. Memperoleh kesetiaan pembeli ke merek nya ( sebab beberapa para pembeli betul-betul tertarik kepada pembedaan corak dan hal yang kecil dan berkaitan perusahaan dan produk nya).
Sehingga dapat mencapai keuntungan yang besar dan mudah dalam penanganan klaim yang cepat dan mudah.

Analisis 2 : JURNAL STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN SELAMA MASA INFLASI
Penulis: Sariyati
December 2001

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Pada masa inflasi tinggi, perusahaan melihat adanya dua pilihan, yaitu menaikan harga atau menekan biaya. Dalam hal kenaikan harga, kebanyakan perusahaan berusaha menaikan harga jual untuk menutup kenaikan biaya, sehingga tingkat keuntungan diharapkan tidak berubah. Disamping itu selama periods inflasi, sebaiknya perusahaan meneliti kembali anggaran periklanannya, pesan-pesan yang dicantumkan dalam setiap iklan serta media yang digunakannya. Hal lain yang perlu diperhatikan perusahaan adalah penetapan tenaga penjualan yang mengerti betul tentang alasan kenaikan harga barang tersebut.


Analisis 3 : STRATEGI PEMASARAN KAYU OLAHAN INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
Penulis: Soeratmadji Atmosasmito
June 2003

Salah satu pendekatan yang relatif sederhana dalam menyusun perencanaan dan strategi pemasaran adalah memperhitungkan empat unsur utama pemasaran yakni Product Planning, Placing, Pricing, dan Promoting.Keempat unsur tersebut di dalam ilmu pemasaran dikenal dengan istilah marketing mix atau bauran pemasaran. Tujuan studi adalah untuk membangun kerangka kerja pada peningkatan prefabrikasi kayu melalui analisis metode transaksi yang digunakan oleh eksportir. Data dikumpulkan melalui lembaga-lembaga dan publikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 10 item yang penting yang secara signifikan ditentukan Indonesia prefabrikasi kayu strategi pemasaran di pasar internasional yaitu 1) penggunaan teknologi yang tepat dan pengalaman, 2) pengetahuan tentang mengimpor budaya, 3) peningkatan cakupan impor, 4) pemahaman produser ciri-ciri, 5) variasi FOB, 6) masalah eco-labeling, 7) foresting yang sesuai manajemen, 8) degradasi hutan, 9) isu-isu lingkungan sebagai titik masuk, dan 10) dominasi di pasar kayu dilaminasi kayu produksi.

sumber lainnya :
http://lifestyle.kontan.co.id/v2/read/1283559010/46336/Asuransi-Jiwa-Sinar-Mas-pasarkan-produk-lewat-DRTV
http://www.fahutan.s5.com/sept/SEPT001.HTM




ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PT L'OREAL DI INDONESIA
Penulis : Wiyana Nurulita
September 2011

Lilian Bettencourt, penerus usaha sang ayah yang memiliki perusahaan kosmetik L’Oreal dengan nilai kekayaan US$ 23,5 miliar. Pada 1927, ibuya meninggal ketika dia berumur 5 tahun. Pada 1950 dia menikah dengan politisi Prancis André Bettencourt. Sekarang dia tinggal di Neuilly-sur-Seine, Prancis. Pada 1957 Bettencourt diwarisi kekayaan L’Oréal dari ayahnya. Wanita kaya yang lahir 21 Oktober 1922 itu merupakan pemegang saham utama L’Oréal. 27,5% dari kepemilikan L’Oréal dipegang oleh Liliane, 26,4% oleh Nestlé, dan 46,1% selebihnya dijual ke publik.
L'oreal merupakan produk kecantikan dari Perancis. Salah satu cara L'oreal untuk memasarkan produknya di Indonesia adalah dengan mengajak para mahasiswa untuk ikut serta dalam menyusun strategi pemasaran produk L'oreal di Indonesia. Loreal, industri kecantikan ternama di dunia, setiap tahunnya mengajak dan menantang kreativitas mahasiswa di Indonesia, untuk menyusun konsep strategi pemasaran yang origional, merancang kampanye komunikasi yang unik, serta mendesain produk baru dari brand LOreal.Kompetisi ini menjadi peluang yang sangat baik bagi para mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengalaman nyata sebagai Brand Manager sebuah brand internasional. Di akhir kompetisi, pemenang pertama akan mendapat kesempatan untuk berkompetisi dengan tim terbaik dari negara lainnya di Paris. Sejak tahun 1993, LOreal Brandstorm berhasil menarik minat lebih dari 43.000 mahasiswa dari 230 universitas pada 40 negara di seluruh dunia, untuk mengikuti kompetisi LOreal Brandstorm, tentang dunia strategi pemasaran yang menarik. Event ini juga merupakan ajang perekrutan bagi LOreal dalam pencarian bibit bakat yang dinamis, beragam serta individu yang memiliki gairah dan sensitifitas akan kecantikan sebagaimana juga kemampuan dan kompetensi yang luar biasa.

sumber :
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/05/20/lilian-bettencourt-wanita-terkaya-di-dunia-yang-murah-hati/
http://www.kabarbisnis.com/read/2819556

Selasa, 17 Mei 2011

SISTEM POLITIK DI BERBAGAI NEGARA

Berbicara mengenai sistem politik tentu tidak lepas dari beberapa hal seperti idioogi, struktur sosial, maupun visi sebuah negara. Sistem politik biasanya ditunjukkan secara lebih jelas dalam bentuk sistem pemerintahan.
Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang wajar dan alami, karena setiap negara memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik, karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan, lingkungan alam yang tidak sama dengan bangsa-bangsa lain. Sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang dilandasi oleh ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari negara yang bersangkutan.
1. Sistem politik negara-negara maju
   Sistem politik beberapa negara maju akan diuraiakan untuk mengetahui perbedaan antara negara satu dengan negara lainnya, terutama negara-negara yang mewakili salah satu model sistem politik, misalnya sistim politik Inggris mewalili model demokrasi parlementer dengan corak liberal, rusia atau Uni Soviet mewakili demokrasi sosial/komunis, Amerika Serikat mewakili model demokrasi presidensial, prancil menggunakan model campuran antara sistem parlementer dan presidensial, dan sistem politik Jepang sebagai Negara kuat di Asia.
   a. Sistim Politik Inggris dan Negara-Negara Eropa Barat
      Sistem politik di Inggris adalah demokrasi dengan sistem parlementer yang menganut aliran liberalistik, yaitu mendasarkan dan mengutamakan kebebasan individu yang seluas-luasnya. Sistem politik Inggris kemudian banyak dipraktikkan pula di negara-negara Eropa Barat.
   b. Sistem Politik Uni Soviet (Masa Lalu) dan Negara-Negara Eropa Timur
      Sistem pemerintahan di Eropa Timur dikenal dengan sistem pemerintahan proletaris atau komunis. Komunisme multi-multi muncul di Uni Soviet, karena merupakan hasil revolusi 1917 yang meruntuhkan kekuasaan Tsar yang telah berusia ratusan tahun. Semula mereka berkeinginan untuk meniadakan kediktatoran lalu mendirikan pemerintahan rakyat. Berdasar dari tinjauan filosofis Karl Marx dan Lenin tentang tujuan manusia dan negara, mereka menolak pertimbangan moral, agama dianggap sebagai kendala, senantiasa mencanangkan propaganda anti imperialis dan kapitalis, serta membangkitkan kebanggaan berjuang untuk kemegahan negara.
   c. Sistem Politih Amerika Serikat
      Amerika Serikat adalah negara federal ( negara serikat ) yang terdiri dari negara­-negara bagian yang sama sekali terpisah dengan negara induknya, kecuali dalam keamanan bersama. Bahkan negara-negara bagian mempunyai undang-undang sendiri. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang melaksanakan teori Trias Politica secara konsekuen, yaitu pemisahan kekuasaan dengan tegas antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Badan legislatif terdiri dari dua kamar (bicameral), yaitu Senate yang beranggotakan wakil-wakil negara bagian, masing-masing 2 (dua) orang senator, dan House of Representative beranggotakan wakil-wakil dari negara bagian yang jumlahnya tergantung dari jumlah penduduk masing-masing negara bagian. Presiden melakukan kekuasaan eksekutif, dan dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan legislatif dilaksanakan oleh Congress (Senate dan House of Representative), sedangkan kekuasaan yudikatif dilakukan oleh Mahkamah Agung (Supreme Court of Justice).
   d. Sistem Politik Prancis
      Bermuda dari refolusi Prancis tahun 1789, rakyat menjebol penjara Bastille yang merupakan lembaga monarki absolut, dan berlanjut dengan hubungan mati bagi raja Louis XIV sekeluarga, penghapusan hak-hak istimewa kaum bngsawan, serta ditetapkannya pernyataan hak asasi dan warga negara (Declaration des droits de I’ home et ducitoyen) maka pemerintahan demokrasi di Prancis dimulai dengan semboyam liberti, egalite, fraternite Kemerdekaan, persamaan, Persaudaraan/Persatuan).
   e. Sistem Politik Jepang
      Mengenai sistem politiknya, perdana menteri Jepang mengepalai sebuah kabinet, dan sekaligus memimpin partai mayoritas di Majelis Rendah (Shugiin), dan secara kolektif bertanggung jawab kepada Parlemen yang disebut Diet/Kokkai. Perdana menteri dan kabinetnya harus meletakkan jabatan bila tidak memperoleh kepercayaan lagi dari Majelis Rendah. Parlemen Jepang terdiri dari dua badan, yaitu Majelis Rendah (Shugiin) dan Majelis Tinggi (Sangiin). Majelis Tinggi terdiri dari wakil rakyat yang mewakili seluruh rakyat Jepang, yang sebelum Perang Dunia Kedua badan ini hanya diisi oleh kaum bangsawan. Majelis ini berhak menangguhkan berlakunya suatu undang-undang. Majelis rendah memegang kekuasaan legislatif yang sebenarnya. Anggotanya dipilih setiap empat tahun sekali, kecuali apabila dibubarkan lebih awal dari masa yang telah ditentukan. Kekuasaan yudikatif diserahkan kepada Mahkamah Agung yang membawahi badan-badan peradilan yang didirikan berdasarkan undang-undang.
2. Sistem Politik di Negara-Negara Berkembang
   Untuk sistem politik di negara-negara berkembang akan dibahas sistem poilik Cina, Iran, dan Arab Saudi, dan Israel yang merupakan contoh berbagai system politik yaitu sistem demokrasi rakyat (komunis), sistem politik di negara-negara Islam, dan sistem demokrasi parlementer di Israel.
   a. Sistem Politik Cina
      Dalam kuasa eksekutif, jabatan kepala negara dihapuskan maka orang pertama dalam kepemimpinan Partai Komunis Cina yang menggantikan jabatan ini yaitu ketua Partai itu sendiri, sedangkan Sekretaris Jenderal partai merupakan penyelenggara pemerintahan tertinggi setingkat Perdana Menteri. Kekuasaan legislatif dipegang oleh kongres rakyat nasional-yang didominasi oleh Partai Komunis Cina. Kekuasaan yudikatif dijalankan secara bertingkat oleh pengadilan rakyat dibawah pimpinan Mahkamah Agung Cina. Pengadilan rakyat bertanggung jawab kepada kongres rakyat di setiap tingkatan, namun karena perwakilan rakyat tersebut didominasi oleh Partai Komunis Cina maka demokrasi masih sulit terwujud meskipun usaha perubahan dilakukan terus-menerus dalam reformasi yang dicanangkan dalam rangka menghadapi era globalisasi.
   b. Sistem Politik Iran
      Dalam sistem pemerintahan Republik Islam Iran sejak jatuhnya dinasti Syah Iran, sebagai kepala negara adalah Imam kedua belas yang diwakili oleh Fakih atau Dewan Faqih (Dewan Keimanan). Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang presiden yang walaupun diangkat oleh rakyat, tetapi diangkat, dilantik, dan diberhentikan oleh Faqih atau Dewan Faqih. Penentuan seseorang untuk menjadi Faqih dan Ayatullah adalah berdasarkan kemampuan yang bersangkutan mengenai Al-Quran.
   c. Sistem Politik Arab Saudi
      Sistem pernerintahan daerah dibagi atas beberapa wilayah propinsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan beberapa kota penting dipimpin oleh walikota. Gubernur dan walikota diangkat atas persetujuan raja.
   d. Sistem Politik Israel
      Israel adalah penganut demokrasi parlementer yang meliputi kekuasaan legislaif, eksekutif, dan yudikatif, ketiga kekuasaan ini saling mengawasi. Kekuasaan yudikatifnya cukup independen, sedangkan kekuasaan legislatif cukup dominan karena merupakan tempat badan eksekutif bertanggung jawab. Kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dibantu oleh sejumlah menteri. Para menteri di pilih  oleh partai dan bertanggung jawab kepada anggota partainya. Perdana menteri tidak bisa mencampuri pilihan partai, sehingga susunan kabinet dapat berubah setiap waktu. Presiden Israel disebut Nasi, dipilih oleh parlemen (Knesset) untuk masa jabatan lima tahun, tetapi boleh menduduki dua kali masa jabatan. Presiden juga dapat menunjuk anggota legislatif.

Strategi dalam Pembangunan Nasional Indonesia
Strategi Pembangunan Nasional berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009 menetapkan 2 (dua) strategi pokok,yaitu:
-Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan untuk menyelamatkan system ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat,jiwa,nilai dan consensus dasar yang melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila;Undang-undang Dasar 1945(terutama pembukaan Undang-Undang Dasar 1945);tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tetap berkembangnya pluralism dan keragaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika.
-Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terutama dalam pemenuhan dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.
 
 


SUMBER :
http://babyswetty.blogspot.com/2011/05/strategi-dalam-pembangunan-nasional.html
http://jamilkusuka.wordpress.com/2010/05/03/perbedaan-sistem-politik-berbagai-negara/
http://www.anneahira.com/perbedaan-sistem-politik-di-berbagai-negara.html

PENGERTIAN POLITIK

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

-politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
-politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
-politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
-politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

Hal-hal yang berkaitan dengan Politik:
a)  Negara
   Merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan Negara merupakan bentuk masyarakat dan oerganisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
b)  Kekuasaan
    Merupakan kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkat laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Yang perlu dperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan.
c)  Pengambilan keputusan
    politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum, keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara. Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan politik itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat.
d)  Kebijakan umum
    Merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau sekelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu sendiri.
e)  Distribusi
    Adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarkaan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.

Pengertian Strategi
Pengertian strategi yaitu berasal dari bahasa yunani yang berarti strategia yang merupakan the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
TINGKAT PENENTU KEBIJAKAN DALAM PEMERINTAHAN:
1)  Tingkat penentu kebijakan puncak
    a) Meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan undang-undang dasar.
    b) Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara.
2)  Tingkat kebijakan umum
    Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang Iingkupnya menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu.
3)  Tingkat penentu kebijakan khusus
    Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan khusus ini berada di tangan menteri berdasarkan kebijakan tingkat di atasnya.
4)  Tingkat penentu kebijakan teknis
    Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari bidang utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan.
5)  Tingkat penentu kebijakan di daerah
    Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah terletak pada Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerahnya masing-masing.

Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tingkat I atau II.




SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
https://irena040506.wordpress.com/2011/05/17/politik-dan-strategi-nasional/

Minggu, 08 Mei 2011

PENGARUH KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA

Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Adapun Asas-Asas dalam Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia.
Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan kemakmuran dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.
Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak-ukur Ketahanan Nasional
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).
3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.
a. Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
b. Mawas ke Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.
Sifat ketahanan nasional
Ketahan nasional suatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut. :
1. manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. mawas ke dalam, yaitu ketahan nasional yang diarahkan pada diribangsa dan negara itu sendiri.
3. kewibawaan, yaitu kethanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional.
4. dinamis, yaitu kondisi tingkat ketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.
5. menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai.
Ketahanan nasional tidak mendahulukan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan. Maka, konsepsi ketahan nasional tidak mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekerasan.
Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit.
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut tentang gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antara aspek yang mendudung kepribadian yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat stasti, yang meliputi Aspek Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan Keamanan.

Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. ldeologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara teoretis, suatu ideologi bersumber dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
a. Ideologi Dunia
1. Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pemikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat itu (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham Liberalisme mempunyai dasar-dasar kebabasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
2. Komunisme
Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Kark Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revolusi industri.
Aliran pemikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah. Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara.
Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi komunisme, dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan kominisme dalam upaya merebut atau mempertahankan kekuasaan komunisme akan :
a. Menciptakan situas konflik untuk mengadu golongan-golongan, tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
b. Ajaran komunis bersifat atheis, tidak percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan didasarkan pada kebendaan (materialistis). Bahkan agama dinyatakan sebagai racun bagi kehidupan bermasyarakat.
c. Masyarakat komunis bercorak Internasional. Masyarakat yang dicita-citakan oleh komunis adalah masyarakat komunis dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasiona1. Hal ini tercermin dalam seruan Marx yang terkenal”Kaum buruh diseluruh dunia bersatulah!” Komunisme menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.
d. Masyarakat komunisme yang dicita-citakan adalah masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang dapat memberikan suasana hidup yang aman dan tentram, tanpa pertentangan, tanpa hak milik pribadi atas alat produksi dan tanpa pembagian kerja.
3. Faham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab Agama.

b. Ideologi Pancasila
Sila-sila Pancasila adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwalikan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwalikan menunjukan bawha kedaulatan berada di tangan rakyat, yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang, gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadlian sosial.

c. Ketahanan pada Aspek Ideologi
1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi
Ketahanan ini mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan obyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara surat terkandung dalam ideologi atau paling tidak secara tersirat dalam UUD 1945 serta secara peraturan perundang-undangan dibawahnya dan nsegala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sipat idealistik, realistik dan pleksibel, serhingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi.
Pancasila sebagai dasar negara Republlik Indonesia terhadap dalam alinea 4 pembukaan UUD 1945, ketetapan MPR RI No. 2 XVIII/MPR/1998. Pancasaila sebagai ideologi nasional terhadap dalam ketetapan MPR RI no.2 XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum terhadap ketetapan MPR RI no.2 XX/MPRS/1966 yo ketetapan MPR RI no.2 IX/MPR/1978.
2. Pembinaan Ketahanan Ideologi
Upaya memperkuat ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut:
a. Pengamalan Pacasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
b. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlefansikan dan di aktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati diri bangsa Indonesia.
c. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan Nusantara yang bersumber dari Pancasila harus terus di kembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang royal dan bangga terhadap bangsa dan negara. Disamping itu anggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikap wajar terhadap kebhinekaan.
d. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan serta nyata oleh setiap penyelenggaraan negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, serta setiap warga negara Indonesia, agar kelestarian dak keampuhannnya terjaga dan tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia terwujud, dalam hal ini suri tauladan para pemimpin panyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
e. Pembangunan, sebagai pengamalan Pancasila, harus menunjukan keseimbangan antara Fisik material dcngan mental spiritual untuk menghindari tubuhnya materialisme dan skuarisme. Dengan memperhatikan kondisi geografi Indonesia, pembangunan harus adil dan merata di seluruh wilayahuntuk memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
f. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya. Ke dalam mata pelajaran lain seperti pendidikan budi pekerti, pendidikan sejara perjuangan bangsa, bahasa Indonesia dan kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada masyarakat luas secara non formal.



SUMBER :
http://niekerahma.blogspot.com/2011/02/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-pada.html
http://ciipeciipe.blogspot.com/2011/05/pengaruh-ketahanan-nasional-pada.html

KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Macam-macam Pengertian dalam Ketahanan Nasional :
-Tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.
-Ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.
-Hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yangberasal dari dalam.
-Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar.
Sifat ketahanan nasional :
-Ketangguhan adalah kualitas yang menunjukkan kekuatan atau kekokohan sebagaimana dipersepsikan dari luar oleh pihak lain.
-Identitas adalah ciri khas suatu bangsa dilihat secara keseluruhan yang membedakannya dengan bangsa lain.
-Integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
Asas Ketahanan Nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
a. Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c. Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional
-Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun tergantung pada situasi dan kondisibangsa dan negara, sertakondisi lingkungan strategisnya.
-Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
-Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif y6ang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras diantara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasionalyang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
-Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

SUMBER :
http://www.slideshare.net/imp0et/ketahanan-nasional
http://ciipeciipe.blogspot.com/